8.10.10

Banjir Bandang (wasior) Papua

Banjir Bandang (Wasior) Papua





Hujan deras telah mengguyur Wasior sejak
Minggu (3/10) hingga Senin (4/10). Korban tewas
diperkirakan akibat tenggelam dan terseret arus
banjir yang juga membawa kayu gelondongan
serta bebatuan dari telaga di atas gunung.
Berdasarkan informasi sebelumnya yang diterima
Antara di Jayapura menyebutkan bawa ratusan
warga sempat mengungsi di Kantor Bupati Teluk
Wondama yang berada di Kota Wasior.
"Pemerintah pusat sudah menugaskan BNPB
untuk segera melakukan tanggap darurat terkait
banjir bandang tersebut," katanya.
Mulai Surut
Dari Wasior dilaporkan, banjir sudah mulai surut
setelah sempat mendekati tiga mater. Andarias
Ayomi, salah seorang warga Wasior, yang
dihubungi Jurnal Nasional mengatakan banyak
bangunan rumah penduduk, gedung pemerintah,
serta jembatan rusak berat.
Dikatakanya, banjir datang secara tiba-tiba Senin
(4/10) sekitar pukul 7.30 WIT, saat itu warga baru
bersiap-siap untuk mekukan aktivitas pada pagi
hari. "Tiba-tiba air datang dari arah gunung
dengan sangat deras setinggi atap rumah,
sehingga banyak warga tidak sempat selamatkan
diri ," kata Andarias Ayomi, Selasa (5/10).
Banjir yang sangat deras mengalir sejauh kurang
lebih 5 kilometer, mulai dari Manggirai hingga
Bandara Wasior. Untuk menyelamatkan diri,
warga harus berenang dengan susah payah.
Sebagian warga bertahan pada tiang maupun
pohon-pohon. Air yang terbawa banjir
bercampur lumpur dan merusak sejumlah
bangunan dan jembatan. "Ratusan bangunan,
baik rumah warga, gedung sekolah, Puskesmas,
kantor Markas Polres, gedung perkantoran serta
jembatan rusak parah ," ujarnya.
Akibat jembatan rusak dan beberapa sarana
transportasi terganggu, evakuasi warga sulit
dilakukan. Begitupun posko penampungan juga
belum bisa didirikan Pemerintah setempat. "
Hingga kini warga masih panik, selain belum ada
posko penampungan, hujan masih terus turun
dan warga takut masih ada banjir bandang
susulan ," katanya.
Sementara akibat banjir bandang, sebuah
pesawat jenis Twin Otter milik Susi Air yang saat
itu sedang parkir di Bandara Wasior, juga dihajar
banjir bandang.
Korban tewas yang berhasil diidentifikasi baru
sekitar 15 orang korban tewas, dan proses
evakuasi masih terus berlangsung dari Wasior
menuju Manokwari.Sekretaris Daerah Pemprov
Papua Barat, M.L. Rumadas mengatakan,
pihaknya sudah mengirim bantuan dengan kapal
perintis.
"Bantuan berupa makanan, obat-obatan dan
tenaga medis telah dikirim menggunakan kapal.
Kapal akan mengangkut korban-korban luka hasil
evakuasi untuk dibawa ke rumah sakit di
Manokwari ," kata ML Rumadas, Selasa (5/10).
Jarak dari Wasior-Manokwari cukup jauh,
ditempuh dengan 12 jam menggunakan kapal.
Menurutnya, hingga kini pihak pemerintah belum
mengetahui jumlah kerugian akibat banjir. Saat ini
pihaknya berkonsentrasi menolong korban
dengan mengirim bantuan. Diperkirakan korban
masih akan terus bertambah, sebab upaya
pencarian belum bisa dilakulan maksimal, meski
air sudah mulai surut.


Artikel di ambil dari:
http://www.depdagri.go.id


0 Comments:

Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Templates